, , , ,

Pisang Aroma dan Pemberdayaan Warga (bagian 2- Famtrip Dinkop UMKM Jateng)

MENGUNJUNGI sentra pengolahan pisang aroma di Dusun Sarangan, Desa Gesing Kandangan Temanggung, sungguh menarik. Tidak saja karena produknya yang cukup khas, namun bagaimana pengelola memberdayakan rekan-rekan difabel yang tuna wicara, sangat menyentuh hati.
Adonan untuk kulit digoreng dengan tangan kosong lo gaes

Awal mula, dibuatlah adonan dari tepung untuk dibuat kulit semacam kulit lumpia. Menariknya, cara pembuatannya langsung menggunakan tangan dan bukan pakai alat, jadi adonan langsung dioleskan di wajan panas. Kalau kamu, pasti wes melepuh gaes...tenin.
Setelah itu di bagian berikutnya, pisang dipotong kecil memanjang dan digulung setelah ditaburi sedikit gula pasir. Bagian berikutnya adalah menggoreng pisang aroma tersebut.
Menurut owner usaha Sri Mulyati, pihaknya memproduksi 100-125 sisir pisang setiap hari. Dua produk utamanya adalah ceriping pisang dan pisang aroma yang berasal dari jenis rojo nongko, jadi puasstii uenaak gaes.
"Di sini memang banyak terdapat pisang karena Kandangan punya banyak potensi. Daripada dijual biasa yang harganya tidak seberapa, kita coba olah menjadi produk yang lebih memiliki nilai jual," tuturnya sembari menyebut pengiriman hingga ke Bali dan Sumatera.
KPK Mawar yang menaungi usaha ini, imbuhnya, bahkan sudah 17 tahun terakhir memproduksi dan memberdayakan masyarakat sekitar. Sebuah usaha rumahan yang menghidupi ratusan warga puluhan keluarga. Sebuah usaha yang mulia nih hehe...


Padahal di awal-awal usahanya, ia hanya mengeluarkan modal sekitar Rp300 ribu. Tapi kini omset usahanya sudah mencapai Rp500 juta per bulan.
Lebih-lebih, bahan baku pisang diakui tidak pernah ada matinya. Mau kapan saja, pisang akan selalu mudah didapatkan, dimanapun kita berada (Selain di luar angkasa tentu saja).
Memulai usaha tahun 2001, Ibu Sri mengawalinya dengan berkeliling menjajakan dagangan. Setelah modal dinilai cukup, ia memberanikan diri membuka usaha dan memperkerjakan beberapa orang untuk membantunya.
Hasilnya? Kita akan dengan mudah menemukan produk Pisang Aroma ini di berbagai pusat oleh-oleh di banyak kota. Jadi, saya tak perlu membawa oleh-oleh pisang aroma ini ke kamu ya? hahaha

Setelah digoreng ini, boleh lo dicipi hihi
Share:
Read More
, ,

Famtrip Diskop Jateng (teaser)

PERTAMA mendapat undangan untuk gabung dalam famtrip bersama Dinas Koperasi Prov Jateng, benak saya terpapar Dieng. Apalagi jelas tertulis dalam iteniary, salah satu jadwal kami nantinya akan berburu sunrise di Puncak Sikunir.
Harus saya akui, Dieng adalah salah satu destinasi yang ingin saya 'taklukkan' layaknya hati wanita yang saya cintai haha. Dan ketika ada kesempatan tersebut, tanpa berpikir lama, saya langsung mengiyakan.
Harap-harap cemas menunggu hari H tiba, saat yang ditunggupun menjadi nyata meski harus bangun pagi-pagi apalagi Parahita Satiti dan Pungky Prayitno, dua blogger handal berencana mampir rumah untuk menumpang mandi. La bayangin aja, dua blogger handal se Asia Tenggara bagian barat laut ini mau mampir rumah dan mandi dengan air yang sama yang kugunakan setiap harinya.
Tapi jadwal kedatangan mereka di Semarang yang sekitar jam 05.00, membuat jadwal tidur saya terganggu lebar hahaha...
Usai sambutan dari Kadinkop UMKM Prov Jateng Ema Rachmawati, kami berduapuluh empat berada dalam 1 bus. Menariknya, ada tiga wanita berambut pirang yang ikut dalam rombongan ini. Mereka adalah Serena Turci (Italia) dan duo Jerman yakni Freya Guddas dan Leefke Maria Hinderlich. Ada pula Midori Okamoto dari Jepang yang sudah menikah dengan orang Lombok dan duo Malayan Nur Dayana dan Nur Hafsana. Ah makin berwarna saja trip kali ini.
Dan mengenal semakin banyak teman dari berbagai latar belakang, berbagai karakter dan prestasi nge-blog mereka masing-masing, sungguh menjadi satu hal yang saya inginkan. Layaknya saya yang sangat menginginkan pergi dan foto-foto di Old Trafford...

Wefie pake Hp Pungky yang paling jago buat berselfie...saya nampak ganteng deh

Tetap ceria dimanapun berada bahkan ketika di atas mobil bak terbuka

Kami di Candi Arjuna

Lihat...kayaknya hanya saya yang kakean gaya hahaha


... dan tulisan tentang hasil kunjungan kami, ada di bagian berikutnya.
Share:
Read More